Sudahkah Anda Memverifikasi Keaslian Dokumen Kesehatan Kandidat?
Pertengahan tahun ini publik sempat dikejutkan dengan maraknya peredaran surat kesehatan atau hasil rapid test virus corona (COVID-19) palsu. Surat tersebut diperjualbelikan kepada masyarakat untuk mengelabui petugas agar mereka dapat melakukan perjalanan. Peredaran surat kesehatan palsu sangat mengkhawatirkan karena dapat memperbesar peluang penyebaran virus corona dan mempersulit upaya pemerintah mengatasi pandemi.
Kasus pemalsuan hasil rapid test virus corona hanyalah satu dari sekian banyak kasus pemalsuan dokumen kesehatan yang sebetulnya marak terjadi hanya jarang terekspos, contohnya karyawan yang menggunakan surat keterangan sakit untuk mengelabui HRD. Pemalsuan dokumen kesehatan juga kerap terjadi dalam rekrutmen tenaga kerja, seperti surat keterangan sehat, surat bebas narkoba, dan lain-lain
Dokumen kesehatan palsu
“Sebenarnya ada banyak dokumen yang dikeluarkan dari rumah sakit. Tapi, berdasarkan hasil wawancara beberapa RS besar, hanya ada dua dokumen yang diarsipkan, yaitu bukti bayar dan rekam medis / kesehatan. Yang lainnya tidak diarsip hingga besar peluang disalahgunakan oleh oknum”, jelas Head of Employment Background Screening Integrity Indonesia, Nancy Desianti.
Ada berbagai modus pemalsuan dokumen kesehatan. Oknum internal RS yang menjual dokumen seperti surat sakit kepada pasien atau pasien sendiri yang menyalahgunakan. Lainnya, ada juga pelaku yang menggunakan dokumen atas nama orang lain, lalu mengganti nama pemilik sah dengan namanya.
Selain itu, jasa pembuatan surat sakit palsu juga dengan mudah ditemukan di platform e-commerce. Hal ini tentu seharusnya membuat perusahaan lebih skeptis dan melakukan verifikasi terhadap keaslian dokumen kesehatan yang diklaim oleh kandidat atau karyawannya.
Verifikasi dokumen kesehatan
Sebagian kecil dari integritas seorang kandidat tergambar dari kejujurannya dalam memberikan klaim. Ada banyak potensi risiko bagi perusahaan yang disebabkan oleh kandidat yang membuat klaim palsu di dalam resume mereka, termasuk dokumen kesehatan palsu. Merekrut kandidat yang bermasalah dengan integritas menyebabkan perusahaan terpapar risiko yang serius, seperti misalnya pencurian aset, korupsi, dan perbuatan menyimpang lainnya yang menyebabkan kerugian reputasi dan finansial pada perusahaan.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk melakukan verifikasi terhadap latar belakang dan dokumen kesehatan kandidat atau karyawannya. Integrity Indonesia telah dipercaya oleh klien dari berbagai latar belakang industri sebagai penyedia jasa mitigasi, termasuk layanan Employment Background Screening.
Untuk memverifikasi klaim kandidat, tim screener kami menilai keabsahan informasi yang diberikan dalam curriculum vitae dan dokumen pendukung lainnya dengan melakukan pemeriksaan latar belakang. Proses screening kami dilakukan melalui Prisma, Aplikasi Perangkat Lunak screening yang kami kembangkan yang sudah terintegrasi dengan sistem informasi HR klien. Hubungi kami hari ini untuk informasi lebih detail mengenai layanan Employment Background Screening.