3 Metode Pemalsuan Dokumen oleh Pelaku Fraud
Setelah fraud melakukan fraud, biasanya pelaku fraud melakukan segala cara untuk menutupi tindakannya guna menghindari kecurigaan. Terdapat empat cara umum untuk menutupi tindakan fraud, dilansir dari Report to The Nation 2020. Semua cara tersebut berkaitan dengan dokumen; seperti memalsukan dokumen fisik dan elektronik maupun mengubah sebagian isi dokumen.
Riset yang dilakukan oleh Data Breach Report 2019 menyebutkan bahwa sebanyak 2.013 dokumen terungkap oleh publik dipalsukan dengan estimasi kerugian mencapai $2.100.000.000.
Berikut adalah tiga cara yang biasanya dilakukan oleh pelaku fraud untuk memalsukan dokumen:
- Memodifikasi dokumen
Dokumen yang dimodifikasi adalah dokumen asli dengan beberapa pengubahan. Pelaku mengubah atau menghapus informasi-informasi yang terdapat pada dokumen, membubuhkan tanda tangan atau stempel palsu, atau menambahkan suatu gambar ke dalam dokumen asli. Blank stolen documents juga dapat dikategorikan sebagai dokumen yang dimodifikasi, dimana dokumen kosong diisi dengan informasi yang tidak sesuai—biasanya terjadi pada perusahaan manufaktur.
- Membuat dokumen baru
Seperti layaknya uang palsu, dokumen baru yang dibuat merupakan tiruan atau replikasi dari dokumen asli. Biasanya, pelaku fraud memesan dokumen ilegal dengan informasi yang dibuat, maupun meniru sampel dokumen yang tersedia untuk umum. Ciri lain dari dokumen palsu yang dibuat baru adalah mengarang nama perusahaan atau pihak berwajib untuk menerbitkan dokumen tersebut.
- Dokumen yang tidak sesuai dengan pemiliknya
Dalam jenis ini, biasanya dokumen yang dipalsukan adalah dokumen elektronik dan berkaitan dengan identitas. Dokumen yang disajikan asli, namun dibawa atau direpresentasikan oleh orang yang bukan pemegang legal dari dokumen tersebut.
Memahami metode yang digunakan pelaku fraud untuk menutupi kejahatan mereka dapat membantu perusahaan merancang mekanisme pencegahan yang lebih baik dan mendeteksi tanda-tanda fraud sehingga kerugian akibat fraud dapat diminimalisir. Hal ini juga mengindikasikan pentingnya menerapkan kontrol internal seperti pemisahan tugas, pemeriksaan dokumen secara ketat melalui due diligence, maupun audit internal dan eksternal.
Integrity dipercaya oleh para kliennya sebagai penyedia layanan kepatuhan selama lebih dari tujuh belas tahun mendukung para klien kami dalam menerapkan alat-alat pengendalian internal seperti Canary Whistleblowing System, due diligence, dan investigasi fraud. Cegah perusahaan Anda dari kerugian karena fraud, hubungi kami untuk informasi lebih lanjut tentang layanan-layanan kepatuhan lainnya.
Aqilla