Begini cara background screening menyaring kandidat yang tepat
Tidak ada yang dapat menyangkal bahwa keberhasilan sebuah perusahaan bergantung pada karyawannya. Oleh karena itu, memilih dan merekrut orang yang tepat menjadi langkah penting dalam perekrutan. Hal-hal yang dinyatakan oleh kandidat dalam dua lembar CV bukan merupakan jaminan bagi pemberi kerja untuk mempekerjakan orang yang tepat.
Ada banyak insiden di mana perusahaan harus menghadapi kerugian finansial dan reputasi yang rusak karena penipuan dan perilaku buruk yang dilakukan oleh karyawan mereka. Sebab itulah mengambil langkah-langkah yang memadai dengan melakukan background screening merupakan persyaratan untuk mencegah perusahaan merekrut kandidat yang salah.
Background screening membantu pengusaha mengenal kandidat karyawan dengan lebih baik dengan memberikan validasi atas kredensial, pendidikan, dan hal-hal lain yang dinyatakan oleh kandidat di dalam CV atau resume mereka. Berikut lima backgorund check untuk memastikan perusahaan Anda merekrut kandidat yang tepat.
1. Verifikasi pendidikan
Kesenjangan tenaga kerja permintaan dan penawaran telah menciptakan persaingan ketat di antara para kandidat. Situasi ini mengarah pada potensi penipuan, termasuk pemalsuan sertifikat pendidikan. Sudah jadi fenomena di Indonesia bahwa kandidat pekerja memalsukan ijazah pendidikan agar mereka diterima kerja. Begitu mereka dipekerjakan, tidak mengherankan jika majikan kecewa dengan kinerja mereka yang di bawah ekspektasi. Mempertimbangkan risiko, memverifikasi sertifikat pendidikan menjadi tahap penting dalam proses rekrutmen.
2. Tes narkoba (drug testing)
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh BNN pada tahun 2017, proporsi penyalahguna narkoba terbesar di Indonesia adalah karyawan. Satu apel busuk dalam keranjang dapat membuat apel lainnya membusuk. Pepatah lama tersebut sangat cocok untuk pelaku penyalahgunaan narkoba di sebuah perusahaan. Pelaku menjadi pengaruh buruk bagi seluruh karyawan dan menurunkan produktivitas perusahaan. Tes narkoba menjadi satu langkah penting untuk mengantisipasi risiko yang tidak diinginkan tersebut.
3. Pemeriksaan litigasi dan kriminal
Penting bagi pemberi kerja untuk memastikan bahwa kandidat tersebut bukan seorang kriminal atau memiliki kecenderungan untuk menjadi kriminal karena karyawan yang baik kunci utama lingkungan kerja yang sehat dan kondusif. Ada kalanya wawancara dan serangkaian pemeriksaan pra-kerja tidak mengungkapkan kecenderungan kriminal para kandidat. Litigasi dan pemeriksaan kriminal dapat mengungkapkan informasi palsu yang terkandung dalam CV calon atau resume dan memberi tahu apakah para kandidat memiliki kecenderungan untuk melakukan tindak pidana.
4. Pemeriksaan kredit (credit check)
Pemeriksaan kredit adalah bagian penting lainnya dalam perekrutan, terutama untuk beberapa posisi penting yang memiliki akses utama ke aset dan keuangan perusahaan. Dengan melakukan pemeriksaan kredit, perusahaan dapat mengevaluasi riwayat kredit para kandidatnya dan bahkan karyawannya secara teratur, terutama dalam rangka mengevaluasi promosi. Memastikan kandidat memiliki catatan kredit yang sehat berarti meminimalkan risiko kerugian.
5. Periksa referensi
Faktnya, sangat sulit untuk mengetahui seperti apa seseorang bekerja sehari-hari hanya dengan mengandalkan informasi dari wawancara dan CV. Oleh sebab itu, perekrut harus melakukan pemeriksaan referensi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendapatkan evaluasi objektif terhadap kinerja seorang kandidat di masa lalu berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari individu-individu kunci yang pernah mengenal dan bekerja dengan kandidat tersebut.