Peredaran obat palsu yang mematikan
Drug Enforcement Administration (DEA) mengeluarkan Peringatan Keamanan Publik yang memperingatkan masyarakat Amerika Serikat tentang lonjakan kematian dan ketersediaan obat resep daring yang mengandung fentanyl dan metamfetamin.
Peringatan ini berlaku untuk pil palsu yang dibuat agar tampak seperti Vidocin, Oxycontin, Adderall, dan Xanax asli seperti yang tersedia secara luas di e-commerce. Pil palsu yang mengandung narkotika mematikan dan sangat adiktif ini lebih berbahaya dan lebih mudah tersedia daripada sebelumnya, menurut pihak DEA.
Meluasnya peredaran obat-obatan palsu yang mematikan telah menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam kasus overdosis. Menurut The News, lebih dari 9,5 juta obat palsu telah disita tahun ini.
Hal ini lebih tinggi dibandingkan dengan gabungan dua tahun sebelumnya. Sebagian besar dibuat di Meksiko, dengan Tiongkok memasok bahan kimia untuk produksi fentanyl di negara itu.
Di Indonesia, meski belum ada laporan resep daring yang mengandung obat mematikan, peredaran obat dan suplemen palsu, terutama di e-commerce, meningkat sejak awal pandemi.
Menurut sebuah sumber, di saat industri lain mengalami penurunan permintaan, permintaan obat-obatan justru meningkat signifikan. Meningkatnya permintaan menciptakan lebih banyak peluang bagi pengedar obat palsu.
Karena pandemi, tren belanja daring yang sudah berkembang pesat meledak. Pemberlakuan jarak sosial berskala global, larangan bepergian, dan penutupan toko fisik telah memaksa bisnis untuk sepenuhnya mendistribusikan produk mereka langsung ke pelanggan mereka, terutama melalui platform daring seperti e-commerce. Kebiasaan berbelanja banyak orang telah bergeser ke internet karena pembatasan sosial yang meluas. Tentu hal ini membuka saluran pemasaran yang lebih luas untuk peredaran obat palsu.
Menyusul maraknya peredaran barang palsu, termasuk obat-obatan palsu, banyak marketplace Indonesia yang mengambil tindakan tegas terhadap penjual di platform mereka. Langkah-langkah ini termasuk penghapusan barang dari platform, penutupan toko, dan bahkan pengenaan denda hukum.
Namun, untuk mengatasi distribusi barang palsu secara efektif memerlukan kolaborasi antara pemilik merek, produsen, pemerintah, penegak hukum, e-commerce, dan organisasi terkait untuk memantau rantai pasokan.
Integrity Indonesia telah dipercaya oleh klien dalam menyediakan layanan perlindungan merek profesional, yang terdiri dari deteksi ancaman integritas produk, investigasi merek dagang, investigasi ancaman integritas produk, dan penegakan hukum. Untuk informasi lebih lanjut tentang program perlindungan merek dan layanan mitigasi risiko lainnya, jangan ragu untuk menghubungi Integrity Indonesia. Kami akan menjadi mitra Anda dalam melindungi merek dan konsumen Anda.
Putri
Photo by James Yarema on Unsplash