6 Kebohongan yang Bisa Ditemukan Dari Verifikasi Pengalaman Kerja Karyawan
Kompetisi untuk mendapatkan pekerjaan begitu sengit hingga para pelamar berlomba-lomba mendapatkannya dengan berbagai upaya, termasuk ‘mendandani’ resume mereka. Menurut data survei dari CareerBuilder, 58% manajer perekrutan mengatakan mereka menemukan kebohongan pada resume pelamar.
Salah merekrut bisa menjadi beban biaya yang lebih besar bagi perusahaan daripada biaya perekrutan itu sendiri. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan pre-employment background check, terutama terkait karir kandidat di perusahaan sebelumnya. Apa saja yang perlu diverifikasi?
- Tanggal awal dan akhir bekerja. Pelamar bisa saja menutupi waktu di mana mereka tak bekerja dan alasannya bisa menjadi pertimbangan sangat penting bagi perusahaan sebelum memutuskan.
- Jabatan. Tak jarang pelamar melebih-lebihkan jabatan sebelumnya dalam resume demi mendapatkan jabatan yang lebih baik dan memenuhi persyaratan lowongan pekerjaan.
- Gaji. Demi mendapatkan penawaran gaji yang jauh lebih tinggi di kantor baru, tak sedikit pelamar yang meninggikan jumlah gaji di kantor sebelumnya dalam resume.
- Deskripsi pekerjaan. Memahami tanggung jawab sehari-hari kandidat memberikan gambaran terkait pengalaman kerja kandidat.
- Alasan resign. Sebagian kandidat keluar dari kantor lamanya dengan kesan baik, tapi sebagian lain mungkin tidak.
- Credential check. Tak hanya untuk memverifikasi kredensial yang pelamar klaim dalam resume, tapi juga memastikan bahwa pelamar memiliki reputasi yang baik.
Recruitment officer di perusahaan Anda bisa saja tinggal mengangkat telpon dan menghubungi perusahaan-perusahaan yang diklaim kandidat dalam resumenya. Namun, proses ini tentu akan memakan waktu dan belum tentu memberikan informasi diharapkan. Sebaiknya perusahaan bekerja sama dengan pihak ketiga yang kredibel dan berpengalaman dalam melakukan pre-employment background check.
Sumber:
https://www.ebiinc.com/resources/blog/previous-employment-verification