Urgensi employment dan reference check dalam proses rekrutmen calon karyawan
Idealnya, proses background screening menjadi salah satu bagian dalam proses rekrutmen calon karyawan sebuah perusahaan. Pengecekan latar belakang ini menjadi tindakan preventif akan risiko kesalahan rekrut (bad hiring).
Proses background screening meliputi beragam jenis pengecekan, termasuk employment check dan reference check. Kedua proses ini menjadi elemen sangat penting untuk mengantisipasi klaim sepihak yang diberikan kandidat dalam resume-nya.
Fakta kompetensi tak seindah klaim
Seringkali ditemukan kasus di mana kandidat dalam resume-nya melebihkan informasi mengenai kompetensi, kemampuan, pengalaman kerja, termasuk remunerasi. Tujuannya tentu adalah agar resume-nya lebih menarik, sehingga meningkatkan kemungkinan diterima di sebuah perusahaan. Namun, keputusan perekrut hanya berdasarkan klaim sepihak dari kandidat bukanlah keputusan yang tepat.
Mempelajari CV dan melakukan wawancara dengan kandidat merupakan dua metode dalam proses rekrutmen yang biasa dilakukan. Meski demikian, keduanya hanya mengorek informasi dari sisi kandidat. Karena berupa klaim sepihak, informasi yang diperoleh tersebut masih perlu divalidasi.
Perekrut selanjutnya perlu melakukan employment check dan reference check. Keduanya dilakukan untuk mengetahui lebih dalam mengenai informasi yang mungkin tidak diperoleh saat wawancara, seperti performa, perilaku calon karyawan di perusahaan sebelumnya, hingga gaya hidupnya.
Contoh kasus: performa tidak sesuai hingga pemalsuan slip gaji
Kasus pertama terkait dengan pemeriksaan latar belakang kandidat yang sedang melamar pekerjaan dengan posisi sebagai administrasi eksekutif.
Setelah dilakukan reference check terhadap mantan atasan, ditemukan beberapa red flags. Pertama, selama tiga bulan masa kerjanya, yang bersangkutan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Diketahui pula bahwa kandidat pernah memalsukan surat resmi untuk kepentingan pribadi dengan menggunakan stempel perusahaan tanpa sepengetahuan dan persetujuan atasan. Lainnya, kandidat juga diketahui pernah memalsukan surat keterangan sakit.
Pada kasus lain, seorang calon karyawan diketahui telah memberikan informasi yang tidak sesuai mengenai periode kerjanya. Melalui employment check, diketahui pula bahwa kandidat tersebut telah memalsukan slip gaji dari perusahaan sebelumnya.
Dengan menemukan potongan-potongan informasi tersembunyi dari kasus di atas, hal ini dapat menjadi referensi perusahaan mengenai pentingnya melakukan employment check dan reference check sebelum mengambil keputusan.
Dukungan pihak ketiga yang kompeten
Agar mendapatkan hasil yang lebih komprehensif dan akurat, dua metode pengecekan latar belakang tersebut hendaknya dikombinasikan dengan pemeriksaan lainnya, seperti criminal check, media check, dan education check.
Untuk melakukan pemeriksaan itu semua, perusahaan memerlukan keterlibatan pihak ketiga yang profesional dan memiliki kompetensi untuk melakukan background screening karena mereka mempunyai metode dan sumber daya yang mumpuni untuk melakukan verifikasi data dengan instansi terkait, mengakses basis data publik, serta melakukan wawancara dengan referee untuk mengumpulkan informasi mengenai kandidat secara objektif dan komprehensif.
Integrity Asia telah mengembangkan aplikasi employment screening bernama Prisma, yaitu saluran satu pintu untuk mengelola permintaan screening calon karyawan yang diajukan oleh perusahaan. Prisma memfasilitasi status real-time, sehingga memudahkan klien untuk memeriksa proses screening yang sedang berjalan. Hasil pemeriksaan latar belakang kandidat disajikan dalam laporan analisis yang lengkap dan akurat.
Untuk informasi lebih detail tentang employment background screening dan layanan kepatuhan lainnya, silakan kontak kami.
Image by pch.vector on Freepik
Putri
