8% fraud di lingkungan kerja melibatkan mata uang kripto
Fraud di lingkungan kerja atau occupational fraud merupakan kejahatan keuangan paling mahal dan umum, yang terjadi di seluruh dunia berdasarkan 2022 Report to the Nations. Occupational fraud mengacu pada kejahatan yang dilakukan oleh karyawan terhadap perusahaan tempat mereka bekerja.
Ada tiga bentuk utama occupational fraud, yaitu penyalahgunaan aset, korupsi, dan penipuan laporan keuangan.
Seiring dengan kemajuan teknologi, para pelaku fraud menggunakan berbagai metode yang lebih canggih untuk meraup sejumlah uang dari perusahaan korban. Salah satunya adalah mata uang kripto.
Proliferasi teknologi blockchain, termasuk penggabungan mata uang kripto ke dalam operasional perusahaan, menciptakan potensi yang lebih besar bagi individu untuk melakukan fraud. Laporan tersebut juga menemukan bahwa mata uang kripto digunakan dalam 8% dari kasus fraud.
Sifat mata uang kripto ideal untuk kejahatan
Metode-metode fraud menggunakan kripto yang paling umum adalah dengan melakukan penyuapan dan pembayaran sogokan dalam mata uang kripto (48%), serta mengubah aset yang disalahgunakan menjadi mata uang kripto (43%).
Metode lainnya adalah pencucian hasil penipuan dengan menggunakan mata uang kripto, penyalahgunaan aset mata uang kripto organisasi, dan manipulasi aset mata uang kripto yang dilaporkan pada laporan keuangan.
Sifat mata uang kripto yang memungkinkan pihak yang bertransaksi dengan transparan, namun tetap anonim, membuatnya ideal sebagai alat untuk melakukan kejahatan. Transparan di sini artinya bahwa semua transaksi dicatat secara permanen dan dapat dilacak, sedangkan anonim berarti transaksi tidak selalu memerlukan informasi pribadi yang dapat diverifikasi.
Pada beberapa platform pertukaran mata uang kripto, pengguna dapat menggunakan informasi pribadi palsu. Oleh karena itu, anonimitas menawarkan para pelaku fraud kesempatan untuk tidak tertangkap saat melakukan penyuapan.
Mencegah penipuan kripto
Penggunaan mata uang kripto dalam occupational fraud menimbulkan tantangan, peluang, dan risiko bisnis baru. Seperti pepatah Latin terkenal mengatakan “scientia potentia est” yang berarti “pengetahuan adalah kekuatan”, dengan memahami mata uang digital dan mempersiapkan perusahaan akan tren penggunaan kripto dalam operasionalnya, bisnis dapat lebih siap untuk menurunkan risiko fraud.
Selain itu, sebagai upaya konkret untuk mencegah terjadinya fraud, sebaiknya perusahaan menerapkan kebijakan whistleblowing. Menurut laporan di atas, sistem whistleblowing atau hotline pelaporan adalah metode paling efektif untuk mendeteksi penipuan sejak dini. Ditemukan bahwa kerugian akibat fraud dua kali lebih tinggi di perusahaan tanpa sistem whistleblowing.
Whistleblower menjadi ujung tombak dalam mendeteksi penggunaan kripto sebagai metode penipuan dalam bisnis. Mereka biasanya adalah orang-orang di dalam bisnis yang memahami bisnis, sektor teknis, dan orang-orang yang terlibat.
Melalui hotline pelaporan atau sistem whistleblowing ini, mereka dapat menyampaikan kekhawatiran tentang tanda-tanda fraud yang mereka saksikan atau alami. Bagi organisasi, sistem whistleblowing yang bekerja secara efektif memungkinkan fraud dapat dideteksi seawal mungkin, sehingga dapat meminimalkan risiko kerugian yang akan ditanggung oleh perusahaan.
Integrity Asia, dengan lebih dari dua dekade pengalaman di bidang kepatuhan, menyediakan layanan whistleblowing untuk klien dari berbagai latar belakang bisnis. Melalui Sistem Canary Whistleblowing, Integrity Asia menyediakan kombinasi dari beberapa saluran pelaporan yang terpusat pada aplikasi situs web, sehingga meningkatkan aksesibilitas klien kami terhadap laporan, sambil tetap memastikan anonimitas pelapor.
Adt
Cryptocurrency photo created by diana.grytsku – www.freepik.com