Risiko Rekrutmen Karyawan di Tengah Pandemi
Organisasi Buruh Internasional memperkirakan ada 25 juta pekerjaan yang terancam akibat adanya pandemi. Masa pandemi ini juga menyebabkan 4 dari 5 tenaga kerja dunia—sekitar 2,7 miliar pekerja—terkena dampak ekonomi.
Sedangkan di Indonesia, data Statistik Indonesia (BPS) pun mengungkapkan bahwa jumlah pengangguran meningkat 6,88 juta dari bulan Februari dilansir dari thejakartapost.com. Kementerian Ketenagakerjaan pun melaporkan seperti yang diberitakan dalam merdeka.com bahwa hingga 2 Juni 2020, sebanyak 3,05 juta pekerja Indonesia terkena dampak pandemi berupa pemutusan hubungan kerja. Jika pandemi masih berlanjut, maka jumlah pengangguran akan meningkat hingga 5,23 juta jiwa.
Saat ini, pandemi telah memasuki tahap baru, yaitu new normal. Dengan pasar kerja yang lebih kompetitif dari sebelumnya, pelamar diharuskan untuk memiliki keahlian yang lebih menonjol dibanding pelamar lainnya agar perusahaan tertarik untuk merekrut.
Akibat adanya tuntutan tersebut, pelamar berpotensi untuk meningkatkan kualifikasi mereka dengan cara yang ilegal, seperti memalsukan kredensial akademik berupa ijazah atau transkrip nilai. Bisa juga dengan memalsukan sertifikat keahlian atau pelatihan tertentu.
Merekrut karyawan dengan kredensial akademik palsu sangat merugikan, bukan saja bagi perusahaan tetapi juga lembaga pendidikan atau lembaga sertifikasi yang disebutkan dalam kredensial palsu tersebut.
Perusahaan dapat mengalami kerugian finansial dan citra reputasi yang buruk akibat performa kinerja karyawan yang tidak sesuai dengan kompetensi keahlian. Tidak hanya itu, lembaga pendidikan atau sertifikasi yang tercantum dalam kredensial palsu tersebut juga memiliki risiko penurunan reputasi.
Untuk menghindari kerugian tersebut, maka penting bagi setiap pemangku kepentingan—dalam hal ini perusahaan dan lembaga pendidikan atau sertifikasi—berkolaborasi saling menjaga reputasi satu sama lain dari dampak negatif pemalsuan dokumen kredensial akademik, melalui Education Verification.
Education Verification merupakan platform educational dari Integrity Indonesia yang menawarkan:
- Antarmuka yang sederhana untuk memvalidasi seritifkat kredensial pendidikan hanya dalam beberapa klik.
- Layanan global yang mencakup lebih dari 16.000 universitas di 180 negara.
- Peluang pemasukan bagi mitra universitas, sekolah dan lembaga sertifikasi dan training sebagai verifiers.
Jangan pertaruhkan perusahaan dan institusi Anda. Segera hubungi kami untuk informasi lebih lanjut tentang Education Verification.
Baca Juga:
Background Screening As An Anti-Bribery Tool
Lesson from A Company That Missed Out A Background Check
3 Biggest Risks your Company Might Suffer for Not Conducting Pre-employment Screening
Written by: Aqilla
Photo by Free To Use Sounds on Unsplash