Hati-hati! Jangan sampai rusak! Berikut langkah awal pengamanan barang bukti digital yang perlu perusahaan lakukan
Barang bukti merupakan salah satu aspek penting dalam investigasi kasus fraud. Apabila perusahaan menerima laporan dan menemukan indikasi kuat fraud, maka langkah pertama adalah mengamankan semua potensial barang bukti di tempat kejadian selagi menunggu penanganan lebih lanjut dari investigator profesional.
Potensial barang bukti dapat berupa barang atau digital. Bentuk digital yaitu data, seperti email dan dokumen, dalam perangkat elektronik – laptop, komputer, smartphone, tablet, dll – rentan rusak atau hilang. Kerap kali perusahaan tidak mengetahui bahwa tindakan pengamanan perangkat secara serampangan berpotensi mengubah atau malah menghilangkan barang bukti. Padahal penanganan awal barang bukti dalam kasus fraud turut memengaruhi hasil akhir investigasi.
Maka, langkah pertama perusahaan mengamankannya selagi menunggu digital forensic investigator datang adalah sedapat mungkin tidak menyentuh perangkat dan pastikan tetap berada di posisinya.
“Secara umum penanganan potensi barang bukti tergantung pada kondisi perangkat. Apabila perangkat seperti komputer dalam keadaan menyala, maka biarkan tetap menyala. Boleh dimatikan tapi harus dari sumber dayanya atau cabut saklarnya. Langkah awal ini untuk kepentingan digital forensic dalam mempertahankan data yang tersimpan pada Memory,” jelas Bastian Galih, Digital Forensic Specialist Integrity Indonesia.
Langkah selanjutnya, menutup akses terduga pelaku terhadap potensial barang bukti untuk mencegah upaya modifikasi atau penghilangan barang bukti. Perusahaan dapat memberikan cuti bagi terduga pelaku selama waktu yang diperlukan dan mengambil alih semua perangkat yang digunakan dengan cara yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Biasanya perusahaan mengunakan 2 basis email, Post Office Protocol (POP) seperti Ms. Outlook dan Web seperti Gmail. Dalam menangani kedua basis email tersebut memiliki perlakukan yang berbeda, email berbasis POP dapat diperiksa langsung karena data terdapat pada perangkat (barang bukti), sedangkan pemeriksaan email berbasis web bisa dilakukan dengan menerapkan kaidah cloud forensic, “ jelasnya.
Kedua langkah awal tersebut adalah langkah umum yang perlu dilakukan perusahaan dan kerap menjadi faktor kunci dalam mendeteksi dan menghentikan fraud, memulihkan kerugian dan membantu upaya hukum.
Tak kalah penting pula perusahaan bekerjasama dengan investigator yang profesional dan berpengalaman. Integrity Indonesia dengan pengalaman lebih dari lima belas tahun menjamin identifikasi dan investigasi fraud dengan pendekatan yang bijaksana, komprehensif, taat hukum, dan menyeluruh. Investigasi kami melibatkan pengumpulan barang bukti yang relevan dengan melakukan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan, termasuk forensik komputer. Untuk informasi lebih detail tentang investigasi fraud dan layanan kepatuhan lainnya, hubungi kami hari ini.
Also Read:
Forensik Digital Untuk Mencegah Pencurian Data
Forensik Digital Dalam Investigasi Kasus Kecurangan
Photo by Chris Liverani on Unsplash