Food fraud, musuh bebuyutan penyebab kerugian milyaran dollar
Peredaran beras palsu beberapa tahun lalu di masyarakat sempat menjadi mengejutkan dan menjadi sorotan. Disebut beras palsu karena beras tersebut mengandung substansi sintetik yang membahayakan kesehatan masyarakat. Selain kasus beras palsu, ada pula kasus-kasus minuman beralkohol palsu yang menyebabkan kematian puluhan orang. Kenyataannya food fraud sudah ada sejak berabad-abad lalu.
Apa itu food fraud?
Dikutip dari Food Safety Net Service menurut Profesor Gary C. Smith, Ph.D. from Texas A & M University food fraud adalah upaya secara sengaja mengubah, memodifikasi, dan mengganti label juga mengubah atau merusak produk makanan di titik manapun sepanjang rantai pasok. Fraud bisa terjadi pada bahan mentah, komposisi, produk akhir, atau kemasan produk. Mendapatkan keuntungan maksimal selalu menjadi motivasi para pelaku.
Food fraud sebenarnya sudah mencapai skala global. Contohnya, di Australia ada kasus pemalsuan label produk minyak zaitun. Produsen mengimpor produk minyak zaitun dari Yunani dan mengganti labelnya dengan label produk Australia. Ada juga kasus peredaran produk madu palsu di beberapa negara Eropa. Produk-produk tersebut mengklaim produk madu asli, namun setelah dilakukan pengujian ternyata ditemukan kandungan pemanis buatan atau gula tambahan di dalam produk.
Berdasarkan World Custom Organizations, food fraud menyebakan kerugian secara global mencapai 49 milyar dolar AS setiap tahun. Tak hanya menyebabkan bisnis kehilangan uang, mengalami kerusakan merek, reputasi, kehilangan kepercayaan konsumen, tetapi food fraud juga mengancam kesehatan, bahkan nyawa konsumen. Terobosan teknologi membuat produk-produk palsu semakin mudah beredar dan diakses konsumen.
Senjata lawan food fraud
Implementasi program perlindungan merek (brand protection) yang menyeluruh adalah senjata yang menjadi bagian penting bisnis dalam melawan food fraud. Program perlindungan merek tak hanya melindungi merek dan reputasi bisnis, tetapi juga melindungi dan menyelamatkan konsumen. Di Indonesia, program perlindungan merek sudah diimplementasikan bertahun-tahun oleh merek-merek minuman beralkohol ternama dan terbukti memitigasi peredaran produk minuman beralkohol palsu.
Dengan pengalaman yang cukup panjang, Integrity sudah dipercaya oleh para klien dalam menyediakan program perlindungan merek profesional yang terdiri dari product integrity threat detection, trademark investigations, product integrity threat investigations, dan enforcement. Untuk informasi lebih lanjut tentang program perlindungan merek dan layanan mitigasi lainnya, jangan ragu untuk mengontak Integrity melalui contact@integrity-indonesia.com dan percayakan kami menjadi mitra dalam menjaga brand dan konsumen Anda.