Waspadai 3 Bentuk Kecurangan Digital yang Diprediksi Jadi Tren Pada 2018
Hakikat skema fraud (kecurangan) tetap sama, hanya saja di era digital seperti saat ini teknologi mengubah cara para pelaku kecurangan melakukan aksinya. Cepatnya perkembangan teknologi membuka peluang lebih banyak bagi para pelaku kecurangan. Oleh karena itu, penting bagi pelaku bisnis, institusi keuangan, dan pemeriksa kecurangan (fraud examiners) mengetahui modus dan teknik kecurangan terbaru untuk merancang skema pencegahan mutakhir. Berikut tiga bentuk kecurangan digital yang diprediksi menjadi tren pada tahun 2018 yang kami rangkum dari berbagai sumber:
Mata uang virtual
Daya tarik mata uang virtual bagi para pelaku kecurangan terletak pada anonimitas dan tak adanya pengawasan oleh pihak ketiga, seperti bank. Selain bitcoin, kini muncul berbagai macam alternatif lainnya, contohnya dash. Mata uang virtual yang sebelumnya bernama darkcoin ini menawarkan privasi yang lebih daripada bitcoin. Dash menggunakan jaringan server terdesentralisasi untuk mengalihkan transaksi dan menyembunyikan identitas pengguna sekaligus mengenkripsi data senstitif sebagai anonim lainnya. Dengan begitu, investigator akan kesulitan melacak transaksi pengguna.
Social engineering
Bentuk kecurangan ini dilakukan dengan memanfaatkan interaksi sosial biasanya melalui email, media sosial, dan pesan instan untuk meretas, memata-matai atau mengambil data penting target – pencurian identitas. Sebenarnynya, jenis kecurangan ini sudah ada sebelumnya yang biasanya dilakukan melalui email.
Contohya, email berisi link malware yang menggunakan nama perusahaan/badan ternama sehingga membuat penerima email percaya. Jika penerima email mengklik link tersebut, maka malware tertanam di dalam perangkatnya. Dengan malware tersebut pelaku bisa mengawasi dan mencuri data-data penting dan pribadi pengguna.
Kehadiran media sosial makin mempermudah para pelaku melakukan aksi kecurangan semacam ini. Semakin banyak informasi yang di-posting di media sosial, semakin rentan pengguna dari pencurian data dan kecurangan social engineering. Banyak bisnis yang menderita kerugian karena peretasan, corporate espionage dan pembobolan data. Tak ada cara lain selain terus mengedukasi karyawan dan konsumen kesadaran tentang penipuan dan kecurangan jenis ini dan berinvestasi pada sistem keamanan yang efektif.
Mobile payment
Di tahun 2018 penggunaan mobile payment diprediksi akan mengalami peningkatan. Sayangnya, celah-celah dalam aplikasi mobile payment masih belum teratasi sepenuhnya sehingga membuat pelaku berpotensi selangkah lebih maju dalam mengaplikasikan teknik kecurangan mereka. Aplikasi mobile wallet adalah yang paling mengkhawatirkan karena prosedur identifikasi dan verifikasi yang sangat bergantung pada bentuk autentikasi yang masih rentan.
Pelaku kecurangan bisa mencuri data pengguna mobile wallet dan menggunakannya untuk bertransaksi. Mau tak mau, payment merchant dan e-Commerce harus memperbaiki prosedur autentikasi mereka. Salah satunya dengan menggunakan behavioral biometric – meliputi dinamika keystroke, analisis gaya berjalan, voice ID, karakteristik penggunaan mouse, analisis tanda tangan dan biometrik kognitif. Prosedur autentikasi yang berlanjut dengan menggunakan behavioral metric memberikan keamanan bagi perusahaan dan solusi yang ramah bagi para pengguna agar terhindar dari kecurangan mobile payment.
Sumber:
https://securelist.com/ksb-threat-predictions-for-financial-services-and-fraud-in-2018/83184/
Are You Keeping Up With The Fraudsters Online?
http://blog.securedtouch.com/predictions-for-the-mobile-payment-fraud-landscape-in-2018