Screening Media Sosial: Potensi Keuntungan dan Risiko
Jika dulu Curriculum Vitae (CV) menjadi salah satu sumber informasi penting bagi perusahaan dalam menyeleksi karyawan, kini perusahaan berpeluang mendapatkan informasi yang jauh lebih detail melalui media sosial. Seolah menjadi ‘bank data’, media sosial menyediakan berbagai informasi yang mungkin tak bisa ditemukan pada CV dan wawancara.
Pemeriksaan latar belakang media sosial yang efektif bisa memberikan serangkaian informasi penting, salah satunya terkait perilaku kandidat. Bisa jadi dari hasil pemeriksaan perusahaan menemukan indikator perilaku kandidat yang tak diharapkan atau yang perlu dievaluasi kembali.
Dengan mempertimbangkan informasi semacam ini sebelum mengambil keputusan, perusahaan bisa menjaga reputasi perusahaan dan merek, karyawan dan konsumen dari kerugian yang mungkin ditimbulkan karena salah mempekerjakan karyawan.
Namun, melakukan screening media sosial sendiri selain memakan waktu, juga berpotensi menyebabkan masalah hukum, etika dan hasil yang belum tentu cukup informatif. Alternatifnya, perusahaan bisa menggunakan jasa screening pihak ketiga yang berpengalaman dan terpercaya.
Sebelum memutuskan pihak ketiga mana yang akan dipekerjakan, ada baiknya perusahaan mengajukan beberapa pertanyaan kunci berikut terhadap mereka:
- Apakah pencarian terbatas hanya pada informasi yang tersedia untuk publik?
Pastikan metode pencarian informasi yang digunakan pihak ketiga tak membuka peluang eksposur pelanggaran hukum dan etika.
- Apakah mereka membatasi pencarian hanya pada platform media sosial besar seperti Facebook, Twitter atau menggunakan sumber informasi lain?
Informasi yang relevan dan sah bisa ditemukan dari sumber lain seperti forum online, blog, dan media online, seperti situs-situs berita online. Semakin banyak sumber yang digunakan untuk mencari informasi yang relevan, semakin baik.
- Apakah pihak ketiga menggunakan teknologi secara eksklusif ataukah mereka juga mempekerjakan analis untuk menilai, mengulas dan mengonfirmasi informasi yang ditemukan?
Beberapa informasi mungkin mengandung makna tersirat yang tak bisa dideteksi hanya dengan algoritma dan membutuhkan pertimbangan manusia. Pastikan pihak ketiga memiliki analis manusia.
- Bisakah pihak ketiga memastikan mereka tak akan salah mengidentifikasi kandidat?
Salah satu risiko terbesar screening media sosial adalah salah mengidentifikasi profil online kandidat. Pastikan pihak ketiga memiliki prosedur yang jelas untuk menghindari insiden seperti itu.
Sumber:
Social Intelligence Corp (2017).What Every Employer Needs to Know About Social Media and Web-Based Background Checks. http://go.socialintel.com/social-intelligence-white-paper/